Algoritma Cinta Usang: Ketika Hati Mencari Pembaruan

Dipublikasikan pada: 08 Oct 2025 - 03:40:13 wib
Dibaca: 120 kali
Debu digital menutupi layar laptop usang milik Rina. Layarnya berkedip lemah, menampilkan barisan kode yang pernah menjadi dunianya. Dulu, ia adalah ratu algoritma, penakluk bug, dan perancang sistem rekomendasi cinta yang paling dicari di kota ini. Sekarang, ia hanyalah bayangan dari dirinya yang dulu, terkurung di apartemen sempitnya, ditemani secangkir kopi dingin dan kenangan pahit.

Aplikasi kencan "Soulmate Algorithm," karyanya yang paling dibanggakan, dulu merajai pasar. Akurasinya nyaris sempurna, menyatukan ribuan pasangan bahagia. Ironisnya, aplikasi itu gagal menemukan jodoh untuk sang pencipta.

Rina menghela napas. Ia teringat akan Aris, mantan kekasihnya, alasan mengapa aplikasi itu ada. Aris, si jenius desain, memberinya inspirasi untuk menciptakan sistem yang bisa membaca hati manusia, menerjemahkannya menjadi kode, dan menemukan belahan jiwa yang sempurna. Bersama, mereka membangun Soulmate Algorithm, sebuah mahakarya yang didasarkan pada cinta dan harapan.

Namun, cinta mereka tak sekuat algoritma. Aris, yang selalu terpukau dengan inovasi, meninggalkannya demi seorang wanita yang ia temui di Silicon Valley, seorang pakar AI yang lebih "modern" dan "relevan" daripada Rina.

Sejak itu, Rina membenci Soulmate Algorithm. Aplikasi itu, yang seharusnya menjadi simbol cintanya, menjadi pengingat akan kegagalannya. Ia berhenti mengembangkannya, membiarkannya beroperasi dengan kode usang yang perlahan tapi pasti kehilangan akurasinya.

Suatu malam, saat Rina sedang berusaha memperbaiki oven yang mogok, notifikasi aneh muncul di laptopnya. Sebuah permintaan pembaruan untuk Soulmate Algorithm. Aneh, karena ia sudah lama tidak mengakses sistem administrasi aplikasi itu.

Dengan enggan, Rina membuka permintaan itu. Pengirimnya anonim, dengan subjek "Pembaruan Algoritma: Jantung yang Berdebar."

Isi pesannya singkat dan misterius: "Algoritma Anda usang. Hatimu juga. Ada orang yang bisa memperbaikinya. Temukan dia di 'Cafe Nostalgia', pukul 8 malam."

Rina tertawa sinis. Siapa yang berani sok tahu tentang hatinya? Ia nyaris mengabaikan pesan itu, namun rasa penasaran menggerogotinya. Cafe Nostalgia adalah tempat kencan pertamanya dengan Aris. Apakah ini lelucon kejam?

Rina memutuskan untuk pergi. Bukan karena ia percaya pada pesan itu, tapi karena ia merindukan aroma kopi dan kenangan di Cafe Nostalgia.

Pukul 8 malam, Rina tiba di kafe. Tempat itu tidak banyak berubah. Lampu temaram, alunan musik jazz yang lembut, dan aroma kopi yang memabukkan. Ia memesan kopi dan mengamati sekeliling.

Seorang pria duduk di sudut kafe, membelakanginya. Ia mengenakan jaket kulit dan topi fedora, gaya yang sangat ketinggalan zaman. Rina menertawakan dirinya sendiri. Pasti orang ini.

Dengan langkah ragu, Rina mendekati pria itu. Saat pria itu berbalik, Rina terkejut. Itu bukan orang asing. Itu adalah David, teman kuliahnya dulu, seorang ahli sejarah teknologi yang selalu terobsesi dengan mesin-mesin kuno dan perangkat elektronik antik.

"David? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Rina, bingung.

David tersenyum. "Aku yang mengirim pesan itu."

"Kamu? Tapi kenapa?"

"Karena aku tahu kamu terjebak dalam algoritma masa lalu, Rina. Algoritma cinta yang usang." David mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tasnya. "Ini," katanya sambil menyerahkan kotak itu kepada Rina. "Aku membuat ini untukmu."

Rina membuka kotak itu. Di dalamnya terdapat sebuah perangkat aneh. Terdiri dari rangkaian kabel, transistor, dan lampu neon kecil. Tampaknya seperti rongsokan elektronik dari abad ke-20.

"Apa ini?" tanya Rina, bingung.

"Ini adalah 'Heart Rewriter'," jawab David. "Sebuah alat untuk memformat ulang hati. Bukan dengan kode digital, tapi dengan sentuhan analog. Ini akan membantumu melupakan Aris dan membuka hatimu untuk kemungkinan baru."

Rina tertawa. "Kamu bercanda? Ini hanya sampah elektronik!"

"Mungkin," kata David. "Tapi aku percaya pada kekuatan nostalgia, pada keajaiban perangkat kuno. Terkadang, untuk memulai sesuatu yang baru, kita perlu kembali ke masa lalu."

Rina ragu-ragu. Ia tahu David gila, tapi ada sesuatu dalam matanya yang membuatnya percaya. Ia mengambil perangkat itu dan menyentuh tombol power. Lampu neon berkedip-kedip, dan suara mendesis pelan memenuhi ruangan.

Tidak terjadi apa-apa. Rina merasa bodoh. Ia hampir tertawa, tapi kemudian, ia merasakan sesuatu. Sebuah kehangatan di dadanya, seperti api kecil yang mulai menyala.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya David, cemas.

Rina menutup mata. Ia merasakan kenangan tentang Aris perlahan memudar, digantikan oleh perasaan baru yang asing dan menyenangkan. Ia membuka mata dan menatap David.

"Aneh," katanya. "Rasanya seperti… seperti ada sesuatu yang baru di dalam diriku."

David tersenyum lebar. "Itulah yang aku harapkan."

Malam itu, Rina dan David menghabiskan waktu berjam-jam di Cafe Nostalgia. Mereka berbicara tentang masa lalu, tentang teknologi, tentang cinta. Rina menyadari bahwa David selalu ada di sana, diam-diam mengaguminya, mendukungnya, dan mencintainya.

Rina mungkin seorang ratu algoritma, tapi ia lupa bahwa cinta sejati tidak bisa diprogram. Cinta sejati tumbuh secara organik, seperti tanaman yang dirawat dengan sabar dan perhatian.

Beberapa bulan kemudian, Rina dan David meluncurkan versi baru dari Soulmate Algorithm. Versi ini berbeda dari sebelumnya. Tidak lagi berfokus pada kecocokan digital, melainkan pada koneksi manusia yang nyata. Aplikasi ini mendorong penggunanya untuk bertemu langsung, untuk berbicara, untuk berbagi, untuk merasakan.

Rina menemukan cinta yang ia cari selama ini. Bukan dalam kode digital, melainkan dalam sentuhan analog, dalam kehangatan senyuman, dan dalam ketulusan hati seorang teman lama. Algoritma cintanya mungkin usang, tapi hatinya telah diperbarui. Ia akhirnya mengerti bahwa cinta sejati bukanlah tentang menemukan yang sempurna, tetapi tentang menerima yang apa adanya, dengan semua kekurangan dan kelebihannya. Dan kadang-kadang, pembaruan terbaik datang dari tempat yang paling tak terduga.

Baca Cerpen Lainnya

← Kembali ke Daftar Cerpen   Registrasi Pacar-AI