Jejak Algoritma di Layar Sentuh Hatiku

Dipublikasikan pada: 14 Oct 2025 - 01:00:14 wib
Dibaca: 114 kali
Jari Jemari Anya menari di atas layar ponselnya. Bukan untuk membalas pesan dari teman-temannya, atau sekadar menggulir linimasa media sosial. Kali ini, ia sedang berkutat dengan kode. Baris demi baris algoritma ia tulis, mengharap sebuah keajaiban bisa muncul dari sana. Ia menciptakan "Soulmate Finder," sebuah aplikasi kencan berbasis kecerdasan buatan yang, menurutnya, jauh lebih canggih dari aplikasi sejenis yang sudah ada.

Anya, seorang programmer muda berbakat, selalu merasa kesulitan dalam urusan asmara. Baginya, cinta itu seperti bug dalam sistem, sulit dilacak dan dipecahkan. Teman-temannya sering bercanda, menyuruhnya membuat aplikasi saja untuk menemukan jodoh, daripada terus berkutat dengan kode dan kopi pahit di apartemennya yang minimalis. Awalnya, Anya menertawakan ide itu. Tapi, lama kelamaan, ide itu mulai menggelitik otaknya.

"Soulmate Finder" bukan sekadar aplikasi pencari jodoh biasa. Aplikasi ini menggunakan analisis data yang mendalam, menggali informasi dari berbagai sumber, mulai dari unggahan media sosial, riwayat pencarian, hingga kebiasaan berbelanja online. Kemudian, algoritma rumit Anya akan memproses data tersebut, mencari pola dan kesamaan, lalu mencocokkan pengguna dengan potensi pasangan yang paling kompatibel.

Anya yakin, dengan algoritma yang tepat, cinta bisa diprediksi. Setidaknya, kemungkinan besar untuk menemukan seseorang yang cocok, jauh lebih besar daripada sekadar mengandalkan keberuntungan dan pertemuan tak sengaja.

Berbulan-bulan Anya menghabiskan waktu untuk menyempurnakan algoritmanya. Ia bahkan meminta bantuan seorang psikolog untuk memahami lebih dalam tentang kepribadian manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketertarikan. Hasilnya, "Soulmate Finder" menjadi aplikasi yang kompleks dan presisi.

Setelah berbulan-bulan pengembangan, akhirnya Anya merilis "Soulmate Finder" ke publik. Awalnya, aplikasinya kurang diminati. Orang-orang skeptis dengan ide bahwa cinta bisa ditemukan melalui algoritma. Namun, perlahan tapi pasti, dari mulut ke mulut, "Soulmate Finder" mulai mendapatkan popularitas. Banyak pengguna melaporkan bahwa mereka berhasil menemukan pasangan yang cocok melalui aplikasi tersebut.

Anya merasa bangga. Usahanya selama ini tidak sia-sia. Ia berhasil menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Tapi, di balik kesuksesan itu, Anya merasa ada yang kurang. Ia menciptakan aplikasi untuk menemukan cinta, tapi ia sendiri masih saja sendirian.

Suatu malam, saat sedang memeriksa statistik penggunaan "Soulmate Finder," Anya menemukan sesuatu yang aneh. Ada seorang pengguna yang profilnya sangat mirip dengan dirinya. Kesamaan minat, hobi, bahkan mimpi-mimpi yang ia simpan rapat-rapat. Awalnya, Anya mengira itu hanyalah kebetulan. Tapi, rasa penasaran mengalahkan keraguannya. Ia memutuskan untuk melihat profil pengguna tersebut.

Nama pengguna itu adalah Rian. Seorang arsitek muda yang idealis dan mencintai alam. Foto profilnya menampilkan Rian sedang mendaki gunung dengan senyum lebar. Anya terpana. Ada sesuatu dalam senyum itu yang membuatnya merasa tertarik.

Anya tahu, ini agak konyol. Algoritma buatannya sendiri yang menemukan Rian. Tapi, ia tidak bisa menahan rasa ingin tahu. Ia memutuskan untuk mengirim pesan kepada Rian melalui aplikasi "Soulmate Finder."

"Hai, Rian. Saya Anya, pengembang aplikasi ini. Saya menemukan profilmu sangat menarik. Mungkin kita bisa mengobrol?"

Tidak lama kemudian, Rian membalas pesannya. Percakapan mereka mengalir begitu saja. Mereka membahas banyak hal, mulai dari arsitektur, teknologi, hingga pandangan mereka tentang hidup. Anya merasa seperti menemukan seseorang yang benar-benar memahaminya.

Setelah beberapa minggu saling bertukar pesan, Anya dan Rian memutuskan untuk bertemu. Mereka bertemu di sebuah kedai kopi kecil di pusat kota. Saat Rian tersenyum padanya, Anya merasa seperti ada sengatan listrik yang mengalir di tubuhnya. Senyum itu sama seperti yang ia lihat di foto profil Rian, hangat dan tulus.

Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol. Anya merasa seperti sudah mengenal Rian sejak lama. Ia merasa nyaman dan aman bersamanya. Rian pun merasakan hal yang sama.

Malam itu, setelah kencan pertama mereka, Rian mengantar Anya pulang. Di depan apartemen Anya, Rian berhenti dan menatapnya dalam-dalam.

"Anya, saya tahu ini mungkin terlalu cepat. Tapi, saya merasa ada sesuatu yang istimewa di antara kita. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi, saya ingin menjajaki hubungan ini lebih jauh."

Anya tersenyum. "Saya juga merasakan hal yang sama, Rian. Saya pikir, algoritma saya benar-benar berfungsi dengan baik."

Mereka berdua tertawa. Malam itu, Anya menyadari bahwa cinta tidak selalu bisa diprediksi oleh algoritma. Tapi, algoritma bisa membantumu menemukan seseorang yang mungkin tidak akan kamu temui jika hanya mengandalkan keberuntungan.

Beberapa bulan kemudian, Anya dan Rian semakin dekat. Mereka menghabiskan waktu bersama, saling mendukung, dan saling mencintai. Anya belajar bahwa cinta bukan hanya tentang kecocokan dan kesamaan. Cinta juga tentang menerima perbedaan, belajar dari satu sama lain, dan tumbuh bersama.

Suatu hari, Rian membawa Anya ke sebuah bukit yang indah di pinggir kota. Di sana, Rian berlutut dan mengeluarkan sebuah kotak kecil.

"Anya, saya mencintaimu. Maukah kamu menikah denganku?"

Anya menangis haru. "Ya, Rian. Saya mau."

Saat itu, Anya menyadari bahwa "Soulmate Finder" memang telah membantunya menemukan Rian. Tapi, yang membuat mereka benar-benar jatuh cinta adalah diri mereka sendiri. Algoritma hanyalah alat. Cinta adalah kekuatan yang ada di dalam hati mereka.

Anya menatap Rian, matanya berkaca-kaca. Ia menggenggam erat tangan Rian. Jejak algoritma di layar sentuh hatinya telah membawanya pada cinta sejati. Ia tahu, petualangan mereka baru saja dimulai. Dan ia tidak sabar untuk menjalani petualangan itu bersama Rian. Bersama, mereka akan menulis kode kehidupan yang indah dan penuh cinta.

Baca Cerpen Lainnya

← Kembali ke Daftar Cerpen   Registrasi Pacar-AI