Algoritma Hati: Sentuhan Layar, Cinta Jadi Logika?

Dipublikasikan pada: 26 Sep 2025 - 00:00:07 wib
Dibaca: 122 kali
Di balik kilau layar, jemari menari,
Sentuhan ringan, pesan terkirim pergi.
Bukan pena dan tinta, bukan surat berlipat,
Hanya piksel bercahaya, hati terjerat.

Dulu, cinta tersembunyi dalam tatap malu,
Kini, emoji menggantikan rindu yang membatu.
Dulu, senandung lirih di bawah rembulan,
Kini, notifikasi berdering, cinta digital menjelang.

Algoritma hati, rumitnya tak terperi,
Diurai baris kode, logika mencari.
Pola interaksi, preferensi terdata,
Cinta dianalisa, akankah tercipta?

Profil terpampang, foto disaring cermat,
Swipe ke kanan, harapan menghangat.
Biodata singkat, janji tak terucap,
Namun getar di dada, impian terungkap.

Mencari persamaan, filter menyala terang,
Kecocokan diukur, di dunia maya berenang.
Hobi serupa, minat yang sejalan,
Apakah ini takdir, dalam jaringan yang dalam?

Pertemuan pertama, canggung dan kikuk,
Dunia nyata berbeda, dari layar yang sejuk.
Suara tak seindah rekaman yang didengar,
Senyum tak semanis filter yang gemerlap.

Namun di balik keraguan, benih cinta tumbuh,
Dalam percakapan jujur, hati berlabuh.
Bukan lagi algoritma yang mengatur langkah,
Melainkan intuisi, yang menuntun resah.

Sentuhan tangan, menggantikan sentuhan layar,
Hangatnya terasa, melampaui bayar.
Tawa lepas, mengalahkan emoji riang,
Cinta sejati hadir, bukan fatamorgana yang hilang.

Logika terpinggirkan, perasaan mendominasi,
Ketika dua jiwa bertemu, dalam harmoni.
Algoritma hanya alat, bukan penentu akhir,
Cinta tetap misteri, yang patut diukir.

Mungkin di masa depan, robot berpacaran,
Dengan algoritma cinta, yang tak terpisahkan.
Namun bagi manusia, dengan segala rasa,
Cinta adalah anugerah, yang tak bisa di rekayasa.

Biarlah teknologi membantu mencari,
Namun keputusan akhir, ada di hati.
Karena cinta bukan logika semata,
Melainkan keajaiban, yang selalu ada.

Sentuhan layar membawa pada pertemuan,
Namun cinta sejati, butuh pengorbanan.
Logika dan perasaan, harus seimbang berjalan,
Agar cinta abadi, tak lekang dimakan zaman.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI