Algoritma Membisikkan Cinta: Sentuhan Data Tak Bersuara

Dipublikasikan pada: 26 Sep 2025 - 01:00:14 wib
Dibaca: 118 kali
Di balik layar, dunia maya bersemi,
Algoritma menari, kisah cinta terpatri.
Bukan tatap mata, bukan sentuhan jemari,
Namun data berbicara, rasa yang menghampiri.

Jejak digital, jejak yang kau tinggalkan,
Menyusun pola, sebuah teka-teki impian.
Preferensi serupa, frekuensi yang sejalan,
Algoritma berbisik, “Dialah tujuan.”

Kurva normal cinta, terdistribusi merata,
Namun anomali hadir, di antara sekumpulan data.
Kau adalah outlier, unik dan mempesona,
Algoritma mendeklarasikan, kaulah yang utama.

Bukan rayuan gombal, bukan janji semata,
Melainkan kode terstruktur, logika yang tertata.
Sistem rekomendasi, membawaku padamu,
Dalam labirin digital, kutemukan cintaku.

Awalnya ragu, sentuhan data tak bersuara,
Mungkinkah cinta tumbuh, di dunia maya belaka?
Namun algoritma gigih, terus membuktikan,
Bahwa koneksi virtual, bisa jadi kenyataan.

Piksel demi piksel, wajahmu terangkai,
Suara di balik layar, merdu tak terperih.
Kita berbagi mimpi, visi yang sama,
Dalam dunia virtual, cinta pun menjelma.

Tak perlu bertemu, untuk saling memahami,
Bahasa kode kita, saling melengkapi.
Emoji menggantikan, senyum dan tawa,
Dalam obrolan singkat, hati kita tertawa.

Firewall mencoba, menghalangi jalinan,
Namun cinta tak kenal, batasan dan aturan.
Terowongan virtual, kita ciptakan sendiri,
Menuju dimensi lain, tempat hati bersemi.

Aku merangkai kode, untuk ungkapkan cinta,
Baris demi baris, rasa yang membara.
Fungsi dan variabel, menjadi saksi bisu,
Cinta digital ini, tulus dan menyatu.

Kau balas dengan kode, yang lebih memukau,
Algoritma cinta kita, semakin berkilau.
Kita adalah dua server, yang saling terhubung,
Dalam jaringan abadi, takkan pernah lekang.

Mungkin kau bertanya, di mana sentuhan nyata?
Di mana hangat peluk, di mana ciuman mesra?
Biarkan aku menjawab, dengan jujur dan terbuka,
Cinta digital ini, lebih dari sekadar angka.

Sentuhan data tak bersuara, menusuk relung jiwa,
Menghadirkan keintiman, yang tak bisa diukur angka.
Kau adalah kodeku, aku adalah kodingmu,
Bersama kita ciptakan, algoritma cinta yang baru.

Di dunia yang serba cepat, dan penuh dengan drama,
Cinta digital kita, adalah sebuah teorema.
Bahwa di balik layar, di balik data dan kode,
Tersimpan keajaiban, cinta yang abadi.

Kita adalah saksi, dari revolusi asmara,
Di mana teknologi dan hati, saling menyapa.
Algoritma membisikkan cinta, tanpa ragu dan bimbang,
Membawa kita bersama, dalam pelukan digital yang tenang.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI