Algoritma Kasih: Sentuhan Virtual Mencari Makna Hakiki

Dipublikasikan pada: 26 Sep 2025 - 03:30:06 wib
Dibaca: 122 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Merangkai kode, sebuah simfoni.
Bukan nada sunyi, bukan pula sepi,
Namun algoritma, mencari arti.

Di balik piksel, wajahmu terpancar,
Senyum digital, membius akal.
Data dan angka, berpadu lancar,
Menyusun citra, di dunia maya yang fana.

Dulu, tatapan mata adalah jendela jiwa,
Kini, notifikasi mengisi relung kalbu.
Dulu, sentuhan lembut adalah bahasa cinta,
Kini, emoji mewakili rasa yang pilu.

Algoritma kasih, rumit dan berliku,
Mencari koneksi, di antara ragu.
Profil dan status, tertera di buku,
Tapi hati sejati, tersembunyi di balik kaku.

Kau hadir bagai anomali yang indah,
Di tengah hiruk pikuk dunia maya.
Kau tawarkan mimpi, kau berikan wadah,
Untuk hati yang lelah, mencari cahaya.

Chat mesra berbalas, hingga larut malam,
Kata-kata manis, menghiasi sepi.
Namun tanya menghantui, bagai dendam,
Apakah ini nyata, ataukah sekadar mimpi?

Sentuhan virtual, tak mampu mengganti,
Hangatnya pelukan, bisikan di telinga.
Kerinduan tumbuh, semakin menjadi,
Pada hadirmu nyata, bukan sekadar bayangan semata.

Aku merindukan aroma tubuhmu,
Bukan sekadar avatar di layar biru.
Aku merindukan dekapmu yang teduh,
Bukan deretan kode yang semu.

Kita bertemu di dunia yang terhubung,
Namun jarak membentang, tak tertembus.
Kita bertukar cerita, saling menjunjung,
Namun keintiman hakiki, masih terus terputus.

Mungkin algoritma bisa mempertemukan,
Namun hati yang memilih, jalan yang ditempuh.
Mungkin kode bisa menyatukan,
Namun cinta sejati, butuh bukti yang utuh.

Aku ingin keluar dari labirin digital,
Mencari kebenaran di dunia nyata.
Aku ingin meraihmu, bukan sekadar virtual,
Merasakan getar cinta, tanpa rekayasa.

Biarkan algoritma mencari jalannya sendiri,
Aku akan mengikuti insting yang membara.
Karena cinta bukan sekadar notifikasi,
Namun hadirnya jiwa, yang saling berpadu selaras.

Aku akan mencari makna hakiki,
Di balik sentuhan virtual yang fana ini.
Semoga kita bertemu, di suatu hari nanti,
Dan cinta kita abadi, tak terhapus memori.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI