Sentuhan Algoritma: Cinta di Ujung Jari, Validasi?

Dipublikasikan pada: 27 Sep 2025 - 02:30:08 wib
Dibaca: 116 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Merangkai kode, algoritma bersemi.
Bukan sulap, bukan pula sihir fantasi,
Namun cinta lahir, di antara biner yang sunyi.

Sentuhan pertama, bukan kulit bertemu kulit,
Melainkan pesan singkat, di ruang maya tergulit.
"Hai," sederhana, namun hati terpaut,
Oleh logika rumit, perasaan pun menyaut.

Profil digital, wajah terpampang nyata,
Senyum memikat, cerita tertata rapi di sana.
Ketertarikan tumbuh, bagai virus menyebar,
Menjalar cepat, di jaringan kalbu yang lebar.

Obrolan panjang, larut dalam dunia virtual,
Saling berbagi mimpi, harapan, juga sesal.
Algoritma cinta, membaca preferensi diri,
Menciptakan ilusi, pasangan sejati yang dicari.

Namun validasi, adalah pertanyaan besar,
Apakah ini nyata, atau sekadar fatamorgana pasar?
Emotikon tertawa, mungkin menyembunyikan duka,
Pernyataan cinta, mungkin hanya skrip belaka.

Keraguan hadir, bagai tembok membentang,
Antara keyakinan dan ketidakpastian yang menghalang.
Apakah aku mencintai, bayangan di balik layar?
Atau potensi cinta, yang kelak akan berlayar?

Mencoba bertemu, menembus batas digital,
Menatap mata, mencari kejujuran yang vital.
Sentuhan jemari, kini nyata terasa,
Hangat menjalar, menghilangkan semua curiga.

Di dunia nyata, algoritma tak berlaku lagi,
Hanya hati bicara, dengan bahasa yang sejati.
Tawa renyah, bukan lagi filter yang dibuat,
Melainkan kebahagiaan, yang tulus terpancar kuat.

Namun dunia maya, tetap menjadi saksi bisu,
Pertemuan pertama, kode-kode yang bersatu.
Ia adalah jembatan, antara mimpi dan realita,
Tempat cinta tumbuh, di era serba digitalita.

Kini kami berdua, menapaki jalan bersama,
Menyusun algoritma baru, cinta tanpa drama.
Memvalidasi rasa, bukan dengan kode biner,
Melainkan dengan kesetiaan, yang takkan pernah pudar.

Sebab cinta sejati, tak bisa diprediksi,
Ia melampaui logika, dan segala kalkulasi.
Ia adalah misteri, yang indah untuk dipecahkan,
Bersama selamanya, dalam satu kehidupan.

Meskipun dimulai, dari sentuhan algoritma,
Cinta kami kini, lebih dari sekadar teorema.
Ia adalah bukti, bahwa di era modern ini,
Cinta bisa tumbuh, di mana saja, kapan saja, di sini.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI