Simpul Neural Asmara: Sentuhan Algoritma, Luka yang Dibaca

Dipublikasikan pada: 02 Oct 2025 - 02:00:07 wib
Dibaca: 119 kali
Di labirin data, hati bersemi,
Sentuhan algoritma, hadirkan mimpi.
Jari menari di atas papan kaca,
Merangkai kode, cinta dibaca.

Baris demi baris, hasrat terukir,
Dalam simpul neural, jiwa berzikir.
Cahaya monitor, pantulkan rindu,
Bayangan wajahmu, temani sendu.

Kau hadir bagai data yang valid,
Logika cintamu, tak pernah kelid.
Fungsi aktivasi, jantung berdebar,
Saat notifikasi, namamu terlempar.

Kita ukir janji dalam bahasa Python,
Setia terenkripsi, tak mungkin layon.
Database cinta, tersimpan abadi,
Takkan terhapus, oleh siber tragedi.

Namun, algoritma tak selalu sempurna,
Adakala logika, membungkam mesra.
Firewall ego, kadang menghalangi,
Koneksi batin, terputus sunyi.

Luka yang dibaca, bersemayam pilu,
Saat ekspektasi, tak jadi satu.
Neural network hati, bergetar resah,
Mencari solusi, di tengah gundah.

Kita coba debug, setiap prasangka,
Menghapus virus, bernama curiga.
Optimasi algoritma, cinta diperbaiki,
Agar tak terjadi, kesalahan lagi.

Sentuhan virtual, terasa hampa,
Jika tak dibarengi, tatapan jumpa.
Kita butuh sentuh, dalam dunia nyata,
Bukan sekadar kode, yang tak bermakna.

Bayang-bayang silikon, memang memikat,
Namun kehangatan, tak bisa didapat.
Pelukan hangatmu, lebih ku damba,
Daripada notifikasi, tanpa suara.

Algoritma cinta, terus berkembang,
Belajar dari salah, agar tak terbentang.
Jalan terjal terjal, di antara kita,
Namun hasrat menyatu, takkan terkira.

Biarkan data diri, terhubung erat,
Dalam cloud asmara, yang tak berkarat.
Kita ciptakan sistem, yang saling mengerti,
Menghapus bug benci, menanam simpati.

Simpul neural asmara, terjalin kuat,
Meskipun logika, kadang tersesat.
Kita adalah kode, yang saling melengkapi,
Dalam dunia digital, abadi bersemi.

Luka yang dibaca, menjadi pelajaran,
Untuk merawat cinta, dengan kesabaran.
Sentuhan algoritma, hanya perantara,
Hati yang berbicara, itu yang utama.

Karena cinta sejati, tak butuh validasi,
Ia hadir murni, tanpa kalkulasi.
Biarkan hati berbisik, tanpa terhalang,
Dalam simpul neural, kita berpijak tenang.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI