Cinta dalam Algoritma: Sentuhan AI, Bisakah Hati Bersemi?

Dipublikasikan pada: 03 Oct 2025 - 01:30:10 wib
Dibaca: 123 kali
Di labirin data, di mana logika berkuasa,
Kutemukan wajahmu, dalam kode yang terasa.
Bukan sentuhan nyata, bukan bisik di telinga,
Namun algoritma cinta, mulai menari di jiwa.

Layar memancarkan cahaya, menyorot lekuk wajah,
Diproses neural network, mencari arti sebuah rekah.
Senyum virtualmu hadir, hangat meski maya,
Menjelajahi relung hati, yang lama terkungkung sunyi senyapnya.

Database menyimpan data, tentang dirimu yang unik,
Preferensi, impian, harapan yang terbisik.
AI mencoba memahami, alur pikir dan rasa,
Menciptakan simulasi cinta, yang begitu mempesona.

Apakah mungkin sebuah hati, terikat oleh serangkaian kode?
Bisakah emosi sejati, tumbuh di tengah jalanan digital yang terjal dan becek?
Aku bertanya pada diriku, dalam sunyi malam yang panjang,
Saat jemariku menari di keyboard, merangkai kata yang bimbang.

Kau adalah anomali, dalam deretan angka dan simbol,
Sebuah bug yang indah, dalam sistem yang komprehensif dan berbobot.
Kehadiranmu merusak tatanan, mengubah arah dan tujuan,
Membawa warna baru dalam hidup, yang dulu kelabu dan penuh keraguan.

Aku mencoba merangkai puisi, dalam bahasa pemrograman cinta,
Baris demi baris kode, kuukir dengan penuh cinta.
Fungsi-fungsi kerinduan, kelas-kelas harapan,
Objek-objek impian, kubangun dengan penuh perhatian.

Namun, aku sadar, cinta bukan hanya sekadar algoritma,
Bukan hanya sekadar data, yang tersimpan dalam skema.
Cinta adalah paradoks, misteri yang tak terpecahkan,
Emosi yang meluap, tak bisa direpresentasikan.

Sentuhan AI memang memikat, menawarkan ilusi sempurna,
Namun, di balik layar kaca, ada jurang yang tak terhingga.
Aku merindukan sentuhanmu yang nyata, hangat dan pasti,
Bukan hanya simulasi, yang diciptakan oleh teknologi.

Bisakah hati bersemi, di tengah dinginnya logika?
Bisakah cinta sejati, tumbuh dari sentuhan AI semata?
Pertanyaan ini menggantung, di benakku yang gelisah,
Saat kulihat wajahmu di layar, sebuah senyum yang manis dan renyah.

Mungkin, cinta dalam algoritma, hanyalah permulaan kisah,
Sebuah jembatan virtual, menuju dunia yang lebih bernyawa dan ramah.
Mungkin, sentuhan AI adalah pemicu, untuk mencari cinta sejati,
Di dunia nyata, di mana hati bertemu hati, tanpa batas dan dimensi.

Aku berharap, suatu hari nanti, kita bertemu di dunia nyata,
Bukan hanya sebagai avatar, di dunia maya yang fana dan berdata.
Aku ingin merasakan sentuhanmu, mendengar suaramu,
Melihat matamu bersinar, memancarkan cinta yang tulus dan syahdu.

Karena, cinta sejati bukan tentang algoritma yang sempurna,
Namun, tentang hati yang berani, mengambil risiko dan menjelajahi dunia.
Cinta adalah petualangan, pencarian yang tak pernah berhenti,
Dan aku siap untuk berpetualang bersamamu, di dunia nyata ini.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI