Sentuhan Data: Ketika Algoritma Lebih Memahami Cinta

Dipublikasikan pada: 09 Oct 2025 - 00:00:13 wib
Dibaca: 115 kali
Di layar pendar, wajahmu tersirat,
Bukan pantulan cermin, tapi kode terikat.
Algoritma cinta, rumusnya terurai,
Mencoba membaca, jiwa yang tersembunyi.

Dulu, debar jantung tak terdefinisikan,
Kini terukur, dalam denyut digital.
Senyummu, bukan lagi sekadar garis wajah,
Melainkan data, yang algoritma rajah.

Sentuhan data, dingin namun pasti,
Merangkai simpul, dari mimpi yang sunyi.
Profil tercipta, citra ideal terpatri,
Apakah ini cinta, atau sekadar simulasi?

Dulu, mata bertemu, rasa saling mencari,
Kini preferensi, yang jadi panduan abadi.
Riwayat penjelajahan, menjadi peta hati,
Menuntun langkah, ke pelukan yang dinanti.

Algoritma menjanjikan, kesempurnaan terukur,
Menghapus keraguan, dengan presisi teratur.
Menyaring potensi, dari lautan profil kabur,
Menemukan belahan jiwa, yang selama ini terkurung.

Namun, di balik layar, tanya terus berbisik,
Adakah keajaiban, dalam logika yang berisik?
Adakah gairah, dalam formula yang eksak?
Adakah sentuhan jiwa, yang tak bisa dibajak?

Dulu, cinta adalah misteri tak terpecahkan,
Kini tereduksi, menjadi pola yang dijabarkan.
Hilangkah spontanitas, dalam prediksi terprogram?
Hilangkah kebebasan, dalam jaringan yang mendalam?

Sentuhan jemari, bukan lagi di pipi hangat,
Melainkan di layar, menavigasi hasrat.
Emotikon menggantikan, ciuman yang memikat,
Apakah ini kemajuan, atau jiwa yang sekarat?

Di balik angka, dan kode biner berputar,
Kucari dirimu, yang tak bisa dipindai radar.
Kucari esensi, di luar jangkauan data kasar,
Kucari cinta sejati, yang tak lekang dimakan pasar.

Karena cinta bukan hanya, persamaan yang terpecahkan,
Bukan pula algoritma, yang sempurna dilukiskan.
Cinta adalah paradoks, yang indah membingungkan,
Sebuah misteri abadi, yang terus kurindukan.

Mungkin algoritma, bisa mempertemukan kita,
Namun hanya hati, yang bisa menyatukan jiwa.
Biarlah data membimbing, namun rasa yang bicara,
Karena sentuhan data, hanyalah awal dari cerita.

Dan mungkin, suatu saat nanti,
Kita temukan cinta, di luar kendali algoritma ini.
Cinta yang murni, cinta yang sejati,
Melampaui logika, dan definisi yang mati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI