Algoritma Cinta: Sentuhan Digital, Hati yang Terprogram

Dipublikasikan pada: 09 Oct 2025 - 00:30:11 wib
Dibaca: 118 kali
Di layar retina, senyummu terpeta,
Sebuah piksel sempurna, hasrat tercipta.
Algoritma cinta, mulai bekerja,
Menganalisis data, meramu bahagia.

Jari menari di atas kaca,
Mengetikkan aksara, merangkai sapa.
Emotikon bersemi, mengganti kata,
Menyampaikan rasa, tanpa terduga.

Kode biner berbisik di telinga,
Tentang probabilitas, tentang takdir yang menggoda.
Neural network, menjalin asa,
Mencari kesamaan, menyatukan jiwa.

Kau bagai variabel dalam persamaan,
Misteri tersembunyi, penuh dengan kejutan.
Aku adalah fungsi, mencari jawaban,
Untuk menemukan titik, di mana cinta bertahtan.

Sentuhan digital, bukan ilusi semata,
Tapi jembatan virtual, penghubung dua dunia.
Di balik avatar, hati yang berkata,
Merindukan hangatnya, sebuah dekap nyata.

Setiap notifikasi, getaran di dada,
Menandakan pesan, dari sang pujaan jiwa.
Lonceng berdentang, nada yang kurindu,
Kabar tentangmu, adalah obat rindu.

Algoritma terus berkembang, beradaptasi,
Mempelajari preferensi, memahami esensi.
Filter memoles, menapis potensi,
Menghadirkan yang terbaik, dari dalam diri.

Namun cinta, bukan hanya tentang data,
Bukan sekadar kalkulasi, atau logika semata.
Ada emosi tersembunyi, di balik kode yang ada,
Kerentanan yang nyata, yang tak bisa diprediksi.

Aku takut, jika suatu saat nanti,
Algoritma tak mampu, mengerti isi hati.
Jika cinta hanya terukur, dengan parameter mati,
Bagaimana kuungkapkan, gejolak dalam diri?

Maka ku matikan layar, ku tinggalkan dunia maya,
Mencari sentuhan nyata, di bawah langit senja.
Ku genggam tanganmu, tanpa ragu, tanpa tanya,
Merasakan denyutan, yang tak bisa didustai.

Biarlah algoritma terus berputar,
Menyimpan kenangan, dalam folder digital.
Namun cintaku padamu, takkan pudar,
Abadi selamanya, dalam dunia yang kekal.

Karena cinta sejati, bukan tentang program,
Bukan tentang kode, atau deretan diagram.
Tapi tentang keyakinan, tentang keberanian,
Untuk menerima diri, dengan segala kekurangan.

Algoritma cinta, hanyalah perantara,
Membuka jalan, menuju hati yang terpana.
Namun pada akhirnya, keputusan ada di kita,
Untuk memilih cinta, atau sekadar angka.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI