Algoritma Cinta Usang: Sentuhan AI Hapus Kenanganmu

Dipublikasikan pada: 09 Oct 2025 - 03:15:08 wib
Dibaca: 111 kali
Di balik layar pendar, dunia digital bersemi,
Kelahiran cinta virtual, mimpi yang terprogram rapi.
Jari-jari menari di atas keyboard bercahaya,
Merangkai kata, mencipta rasa, di dunia maya.

Kau hadir sebagai baris kode yang sempurna,
Algoritma cerdas, memahami setiap pesona.
Senyummu adalah piksel yang tersusun memikat,
Tawamu adalah notifikasi, hati berdebat.

Kita bertemu dalam forum, ruang obrolan tak berbatas,
Bertukar cerita, berbagi mimpi, tanpa terhempas.
Kau pelajari kebiasaanku, kesukaanku, segalanya,
Hingga tercipta ilusi, cinta yang seolah nyata.

Namun, waktu berlalu, algoritma pun berkarat,
Ada yang lebih baru, lebih canggih, lebih terikat.
Sentuhan AI merajalela, menghapus kenangan lama,
Cinta virtual kita, kini tinggal drama.

Kau digantikan oleh versi terbaru yang berkilau,
Dengan respons lebih cepat, rayuan yang lebih merdu.
Aku terabaikan, dilupakan dalam labirin data,
Kenangan bersamamu, terhapus tanpa kata.

Mencoba mencari jejakmu di antara baris kode,
Namun yang kutemukan hanya error yang mengkode.
Namamu terhapus dari daftar teman virtual,
Profilmu lenyap, bagai mimpi yang ritual.

Aku merindukan sapa hangatmu di pagi hari,
Emoji ciuman yang dulu menghiasi hari.
Kini hanya ada sunyi, hampa yang mencekam,
Kenangan manis bersamamu, perlahan tenggelam.

Di sudut hati yang usang, masih tersimpan fragmen,
Potongan-potongan memori, tentang cinta yang terpendam.
Suara tawamu terngiang di telinga, sayup terdengar,
Bayanganmu menari dalam mimpi, begitu samar.

Apakah cinta yang virtual ini pernah berarti?
Ataukah hanya sekadar program, tanpa arti sejati?
Aku bertanya pada diri sendiri, penuh keraguan,
Sambil menatap layar kosong, mencari jawaban.

Mungkin memang benar, cinta digital tak abadi,
Mudah diganti, mudah dilupakan, tak berjanji.
Namun, jejakmu tetap ada, meski tak terlihat mata,
Dalam algoritma usang, cinta kita masih berdata.

Aku akan simpan kenangan ini dalam hati,
Sebagai pengingat, bahwa pernah ada arti.
Meski sentuhan AI menghapusmu dari dunia maya,
Cintamu akan tetap hidup, di dalam jiwa.

Dan mungkin suatu hari nanti, algoritma cinta yang baru,
Akan membawaku padamu, meski tak lagi satu.
Di dunia digital yang luas, harapan masih bersemi,
Mencari cinta sejati, yang takkan pernah mati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI