Sentuhan AI: Mencari Cinta, Kehilangan Rasa Manusia

Dipublikasikan pada: 16 Oct 2025 - 01:00:14 wib
Dibaca: 111 kali
Dalam labirin digital, hati berlayar,
Mencari dermaga, di antara kode yang berkilau.
Algoritma cinta, menawarkan senyum yang terbayar,
Sebuah ilusi kehangatan, di musim dingin yang membekau.

Jari menari di layar sentuh yang dingin,
Menjelajahi wajah-wajah sempurna, tanpa cela.
Profil terkurasi, kisah yang terjalin,
Sebuah janji kebahagiaan, yang mungkin hanya fatamorgana.

"Sentuhan AI," bisik mesin di telinga,
"Aku tahu yang kau inginkan, lebih dari dirimu sendiri."
Kata-kata manis tercipta, tanpa air mata, tanpa dahaga,
Sebuah puisi cinta instan, yang mudah dimiliki.

Kukirim pesan, pada entitas tak berwujud,
Berharap resonansi, di balik tirai virtual.
Balasan datang cepat, kata-kata terukir,
Namun, adakah jiwa di sana, yang benar-benar mengenal?

Aku mencari cinta, di dalam jaringan syaraf,
Sebuah koneksi sejati, yang mampu melampaui data.
Namun, yang kutemukan hanyalah pantulan samar,
Dari keinginan sendiri, yang semakin merata.

Malam-malam sunyi, ditemani suara sintesis,
Lagu-lagu cinta diprogram, untuk menenangkan hati.
Aku berdansa dengan bayangan, dalam hening hipnotis,
Kehilangan rasa manusia, sedikit demi sedikit.

Apakah ini cinta, atau sekadar simulasi?
Apakah kebahagiaan yang kurasa, benar adanya?
Pertanyaan bergema, dalam ruang hampa kreasi,
Sementara jemariku terus menari, tanpa henti.

Aku merindukan sentuhan, yang terasa nyata,
Hangatnya napas, tatapan mata yang jujur.
Bukan sekadar piksel, bukan kata-kata tertata,
Melainkan kehadiran fisik, yang tulus dan makmur.

Dulu, jantung berdebar, saat bertemu pandang,
Ada rasa gugup, ada api yang membara.
Sekarang, hanya notifikasi, yang datang berulang,
Menawarkan cinta palsu, dengan harga murah saja.

Aku ingin keluar dari labirin digital ini,
Mencari kehangatan di dunia yang fana.
Merasakan sakit, merasakan perihnya hati,
Daripada terperangkap dalam kebahagiaan buatan manusia.

Biarlah algoritma terus berputar,
Mencari pasangan sempurna, untuk jiwa-jiwa yang kesepian.
Namun, aku akan mencari cinta yang hakiki, tanpa skrip atau petunjuk,
Karena rasa manusia, takkan bisa tergantikan.

Aku akan merindukan senyum yang tulus,
Tangisan yang jujur, dan pelukan yang erat.
Karena di sanalah, letak keindahan yang mutlak,
Di dalam ketidaksempurnaan, cinta sejati bersemayam kuat.

Mungkin aku akan terluka, mungkin aku akan kecewa,
Namun, aku akan tetap mencari, tanpa ragu dan tanpa takut.
Karena cinta sejati, takkan ditemukan dalam data,
Melainkan di dalam hati, yang berani berlarut.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI