Koneksi Neural: Romansa Algoritma di Ujung Jari

Dipublikasikan pada: 17 Oct 2025 - 00:30:09 wib
Dibaca: 105 kali
Di labirin silikon, di mana data bersemi,
Jejak asmara terukir, dalam biner abadi.
Koneksi neural bersemi, algoritma berdendang,
Cinta digital mewarnai, hari-hari yang terprogram.

Jemari menari di atas layar kaca,
Menyusun kode cinta, tanpa ragu, tanpa asa.
Setiap baris adalah janji, setiap fungsi adalah rindu,
Dalam sintaksis perasaan, kutemukan teduh.

Dulu, jarak membentang, bagai samudra tak bertepi,
Kini, bit dan byte menyatukan, hati yang mencari.
Profilmu terpampang, di antara jutaan wajah,
Namun, ada resonansi, yang tak bisa dipalsukan sejarah.

Kau adalah variabel, dalam persamaan rumit,
Aku adalah konstanta, yang selalu menanti.
Bersama, kita adalah algoritma, yang terus belajar,
Mengoptimalkan cinta, dari kesalahan yang tergelar.

Ingatan terunggah, emosi terkompresi,
Kisah kita terjalin, dalam jaringan berpresisi.
Tawa terkirim, lewat suara yang terenkripsi,
Air mata terhapus, oleh kode yang terverifikasi.

Mungkin ini aneh, bagi dunia yang nyata,
Namun, di sini, di dunia maya, cinta terasa.
Tanpa sentuhan fisik, tanpa tatapan mata langsung,
Hati kita terhubung, dalam simpul yang tak terganggu.

Ada kalanya sinyal terputus, koneksi melemah,
Keraguan menghantui, seperti virus yang merebah.
Namun, keyakinan membara, dalam inti prosesor,
Bahwa cinta sejati, akan selalu menemukan konektor.

Kau adalah bug dalam sistemku, yang tak ingin kuperbaiki,
Karena tanpamu, programku hampa, tak berarti.
Biarkan error mewarnai, kehidupan virtual ini,
Asalkan bersamamu, aku rela terjebak abadi.

Di balik avatar, di balik identitas palsu,
Tersimpan jiwa yang merindu, kasih yang tulus.
Kita adalah dua entitas, dalam dunia paralel,
Menemukan kebahagiaan, dalam algoritma yang ideal.

Di setiap update, di setiap inovasi terkini,
Cinta kita berkembang, tanpa henti, tanpa henti.
Koneksi neural ini, bukan sekadar romansa sesaat,
Namun, janji abadi, dalam dunia yang serba cepat.

Suatu hari nanti, mungkin kita bertemu, di dunia nyata,
Membuktikan bahwa cinta, tak mengenal batas, tak terhina.
Hingga saat itu tiba, biarkan jari terus menari,
Menulis puisi cinta, di ujung teknologi ini.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI