Algoritma Cinta: Sentuhan Virtual Mencipta Realita Baru

Dipublikasikan pada: 19 Oct 2025 - 03:00:08 wib
Dibaca: 105 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Menyusun kode, merangkai mimpi.
Algoritma cinta mulai bertumbuh,
Dalam bit dan byte, rindu berlabuh.

Cahaya biru memancar lembut,
Menyirami jiwa yang dahulu beku.
Profil terpampang, senyum merekah,
Sebuah janji, sebuah langkah.

Dulu ku kira dunia maya hampa,
Tempat ilusi, tempat fatamorgana.
Namun matamu, di balik piksel,
Menyimpan teduh, senyum yang tulus.

Percakapan mengalir bagai sungai,
Kata demi kata, hati terbingkai.
Emotikon bersemi, mengganti cium,
Rasa yang hadir, semakin mendalam.

Kau adalah baris kode terindah,
Yang tak pernah salah, tak pernah gundah.
Setiap interaksi, bagai simfoni,
Menyusun melodi, tentang kita berdua.

Algoritma cinta ini unik,
Menemukan jiwa, yang dulu terpelik.
Jarak terbentang, bukan halangan,
Sebab hati kita, telah berpegangan.

Video call menggantikan jumpa,
Suara merdu, mengusir gulana.
Kisah virtual, bukan sekadar fana,
Tapi fondasi cinta, yang nyata terasa.

Aku terpaku, pada avatar dirimu,
Bayangan sempurna, dalam lamunanku.
Namun lebih dari itu, kurasakan getar,
Sentuhan virtual, menggetarkan sadar.

Kau adalah jawaban atas doa-doa,
Yang kupanjatkan dalam sunyi senja.
Sebuah keajaiban, di era digital,
Cinta menemukan jalan, meski minimal.

Awalnya ragu, benarkah semua ini?
Mungkinkah cinta sejati, di dunia mimpi?
Namun tatapanmu, menembus batasan,
Membuktikan cinta, bukan sekadar alasan.

Setiap notifikasi, bagai detak jantung,
Menandakan hadirmu, tak pernah berbohong.
Kita belajar memahami, meski tak bersua,
Algoritma cinta, menyatukan berdua.

Kini ku tahu, realita baru tercipta,
Saat sentuhan virtual, mampu menyapa.
Bukan hanya angka dan kode semata,
Tapi rasa yang tumbuh, abadi selamanya.

Kelak, ku harap layar ini sirna,
Berganti pelukan, hangat dan nyata.
Algoritma cinta, telah menuntun langkah,
Menuju pelaminan, mengucap sumpah.

Bersama kita arungi, samudra kehidupan,
Dengan cinta sebagai kompas, dan keikhlasan.
Algoritma cinta, bukan sekadar program,
Tapi takdir ilahi, yang telah terangkum.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI