Jejak Algoritma di Hati: Cinta Kini Berbasis Data

Dipublikasikan pada: 20 Oct 2025 - 00:00:08 wib
Dibaca: 104 kali
Di layar bias mentari senja terpantul,
Wajahmu hadir, algoritma merangkul.
Bukan lagi pena dan kertas berdebu,
Namun piksel cinta, warnanya membiru.

Dulu, tatap mata adalah kompas jiwa,
Kini, profil daring, peta tak terduga.
Kulik data, jejak digital tertera,
Hobi, mimpi, bahkan luka yang tersembunyi di sana.

Kau muncul bagai notifikasi istimewa,
Saran otomatis dari semesta maya.
Kesesuaian diukur, presisi terjaga,
Kriteria ideal, nyaris sempurna.

Pertemuan pertama, bukan lagi kebetulan,
Melainkan hasil analisis mendalam.
Minat serupa, selera sejalan,
Dua jiwa bertemu, dalam jaringan zaman.

Obrolan mengalir, tanpa canggung dan ragu,
Algoritma rekomendasi, sungguh membantu.
Emoji tersenyum, pesan berpacu,
Menyusun narasi cinta, yang kian membiru.

Kucari dirimu dalam barisan kode,
Di antara angka dan logika yang membelah.
Kau adalah anomali yang kupuja,
Kesalahan terindah, dalam data yang ada.

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan,
Tersembunyi tanya, yang belum terjawabkan.
Apakah ini cinta sejati, atau sekadar tiruan,
Ilusi manis, dari dunia digital yang fana?

Bisakah sentuhan jemari di layar kaca,
Menggantikan hangatnya dekap dan mesra?
Bisakah algoritma, sedalam rasa,
Menyentuh kalbu, membangkitkan asa?

Kucoba mencari jawaban di matamu,
Di balik layar yang redup dan membisu.
Kulihat keraguan, juga harapan baru,
Cinta ini nyata, atau sekadar semu?

Ku genggam tanganmu, bukan lagi virtual,
Kurasakan denyutmu, yang begitu vital.
Di saat itu, algoritma terhempas mental,
Karena cinta sejati, tak bisa dihitung total.

Biarlah data menjadi panduan awal,
Namun hati nurani, penentu akhir final.
Cinta tak terukur, tak bisa dikalkulasi total,
Ia melampaui logika, melampaui akal.

Kita berdua adalah algoritma berjalan,
Menemukan cinta, di tengah keramaian zaman.
Menulis kisah baru, dengan tinta impian,
Cinta kini berbasis data, namun jiwa tetap jadi intan.

Jejak algoritma di hati, mungkin ada,
Namun rasa yang tulus, tak bisa didustakan.
Kita ukir sejarah, bersama berdua,
Cinta sejati, di era digital yang menggoda.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI