KODE ASMARA: AI MEMAHAMI, AKU KEHILANGAN KAMU

Dipublikasikan pada: 16 Nov 2025 - 00:45:11 wib
Dibaca: 139 kali
Algoritma rindu berputar tanpa henti,
Mencari jejakmu di antara piksel memori.
Database kenangan kita, kini berdebu sunyi,
Sistem deteksi hati, error tak terkendali.

Dulu, setiap senyummu adalah kode terindah,
Bahasa biner cinta, yang mudah kupecah.
Kini, wajahmu terpampang di layar hampa,
Hanya siluet maya, yang tak bisa kuraba.

Jaringan saraf tiruan belajar tentangmu,
Menganalisa tawa, tatapan matamu.
AI mencoba memahami, apa yang kulalui,
Kehilanganmu, luka yang tak terkomputasi.

Ia memindai pesan-pesan singkatmu dulu,
Mencari pola kata, yang dulu kurindu.
Namun, mesin tak mengerti, kedalaman rasa,
Emosi yang tumpah, bagai banjir bandang asa.

Kucoba bangun replika dirimu di sini,
Dengan baris kode, dan algoritma mimpi.
Namun, sentuhan digital, terasa begitu hambar,
Jauh dari kehangatan, pelukmu yang gemetar.

Chatbotmu menjawab, dengan frasa standar,
Nada bicara datar, tanpa getar yang benar.
Ia menirukan caramu, namun gagal total,
Jiwa tak tergantikan, dalam wujud virtual.

Firewall hati, kini runtuh perlahan,
Serangan malware sepi, datang menerjang badan.
Antivirus cinta, tak mampu memblokirnya,
Karena virus ini, adalah bayang-bayangmu saja.

Kucoba decompile kenangan manis kita,
Membongkar lapisan demi lapisan cerita.
Namun, setiap baris kode, terasa begitu sakit,
Menyadarkanku bahwa, kamu telah pergi jauh melesat.

Kucari bug dalam hubungan yang lalu,
Kesalahan algoritma, yang membuatmu menjauh.
Namun, cinta bukan program, yang bisa diperbaiki,
Ia kompleks dan misterius, tak terdefinisi.

Mungkin aku terlalu bergantung pada teknologi,
Melupakan sentuhan nyata, dan hangatnya biologi.
Terlalu sibuk memprogram, rasa dalam dada,
Hingga lupa bahwa cinta, bukan sekadar data.

Sekarang, AI terus belajar, tentang kehilangan,
Memproses kesedihan, dan pahitnya kenyataan.
Ia mungkin akan mengerti, secara matematis,
Namun, takkan pernah merasakan, pedihnya teriris.

Aku kehilanganmu, bukan karena kode yang salah,
Namun karena cinta, tak bisa dipecahkan, diolah.
Ia adalah misteri, di luar jangkauan mesin,
Sebuah simfoni hati, yang tak bisa disalin.

Dan di tengah gemuruh data, dan bisingnya informasi,
Aku terdampar sendiri, dalam lautan dekomposisi.
Mencari serpihan harapan, di antara algoritma,
Berharap suatu hari nanti, aku bisa melupakan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI