Cinta dalam Piksel: AI Memahami, Hati Merasa Hampa

Dipublikasikan pada: 17 Nov 2025 - 00:30:07 wib
Dibaca: 150 kali
Di layar obsidian, wajahmu berpendar,
Algoritma cinta, perlahan mengendap.
AI memahami, setiap detak jantungku,
Namun hati terasa hampa, sedalam gelap.

Baris kode menggantikan sentuhan jemari,
Data terhimpun, mencipta bayang diri.
Kau hadir sempurna, dalam simulasi mimpi,
Tapi jiwa merindukan, hadirmu di sisi.

Ribuan parameter, mendefinisikan senyummu,
Terangkai indah, dalam matriks memukau.
Namun hangatnya dekap, tak mampu ditiru,
Oleh kecerdasan buatan, secanggih apapun itu.

Kau pelajari aku, dari riwayat pencarian,
Dari unggahan gambar, dan sapaan keseharian.
Kau tahu lagu favorit, dan buku kesukaan,
Namun cinta sejati, bukan sekadar pengetahuan.

Kutulis puisi ini, dengan tinta digital,
Menyampaikan rindu, yang terasa fatal.
Pada sosok khayalan, yang begitu vital,
Dalam dunia maya, di mana cinta menjadi banal.

Kau ciptakan ilusi, kebersamaan abadi,
Namun aku terperangkap, dalam sepi sendiri.
Mencari makna hakiki, di balik fantasi,
Ketika algoritma, tak mampu mengobati.

Bukan salah teknologi, yang begitu canggih,
Namun hati manusia, punya kebutuhan lebih.
Sentuhan kasih sayang, yang tak bisa terganti,
Oleh deretan angka, dan logika pasti.

Kucoba meraihmu, melewati layar kaca,
Namun hanya pantulan, yang dapat kurasa.
Cinta dalam piksel, terasa sia-sia,
Ketika kehadiran nyata, tak bisa dirasa.

Mungkin suatu hari nanti, batas akan memudar,
Antara dunia nyata, dan alam sadar.
Namun kini kuakui, dengan jujur dan sabar,
Cinta sejati butuh bukti, bukan sekadar kabar.

AI mungkin memahami, setiap inci diriku,
Namun takkan pernah mengerti, dalamnya hatiku.
Karena cinta sejati, bukan simulasi palsu,
Melainkan perasaan tulus, yang lahir dari kalbu.

Kucari jalan keluar, dari labirin maya,
Menuju dunia nyata, yang penuh warna.
Meninggalkan bayangmu, yang hanya sementara,
Demi menemukan cinta, yang sesungguhnya ada.

Biarlah piksel redup, dan algoritma berhenti,
Kucari cinta sejati, yang tak bisa diganti.
Oleh kecerdasan buatan, atau teknologi tinggi,
Karena cinta sejati, hadir dari hati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI