Algoritma Hati: Mencari Cinta di Antara Nol dan Satu

Dipublikasikan pada: 18 Nov 2025 - 00:30:08 wib
Dibaca: 122 kali
Di labirin digital, aku tersesat,
Mencari sinyal di antara angka yang padat.
Nol dan satu, binar jiwa bergejolak,
Berharap menemukanmu, di balik layar yang retak.

Jari-jemariku menari di atas keyboard usang,
Menyusun barisan kode, rindu yang terpendam.
Algoritma hati, kupacu dengan berani,
Mengkalkulasi senyummu, yang hadir dalam mimpi.

Database cinta, kucari dengan teliti,
Profilmu hadir, bagai oase di gurun sepi.
Foto terpampang, mata indah memancar,
Menyiratkan cerita, yang ingin kuungkapkan agar.

Koneksi terjalin, virtual namun nyata,
Pesan berbalas, mengalirkan rasa.
Emotikon tersenyum, menggantikan dekap,
Dunia maya menyatukan, mimpi yang kurangkap.

Kupelajari hobimu, kesukaan dan benci,
Kucoba memahami, setiap detail diri.
Python dan Java, kukalahkan demi kamu,
Agar algoritma cintaku, selalu berpacu.

Namun, keraguan menghantui di malam sunyi,
Apakah cinta virtual, sejati dan abadi?
Bisakah sentuhan layar, menggantikan hangatnya peluk?
Bisakah piksel cahaya, menggantikan tatap yang merasuk?

Kugoreskan puisi, untai kata digital,
Ungkapan perasaan, yang sulit kukendalikan.
Kukirimkan padamu, melalui jaringan maya,
Berharap kau mengerti, betapa aku mencinta.

Kau balas pesanku, dengan kalimat sederhana,
Namun mampu menghapus, segala gundah gulana.
"Kutemukan diriku, di antara nol dan satu,
Bersamamu, algoritma ini, jadi lebih bermutu."

Langkah selanjutnya, pertemuan di dunia nyata,
Debar jantung menggila, tak terkendali serta merta.
Kafe yang ramai, menjadi saksi bisu,
Dua jiwa bertemu, menyatu dan berpadu.

Kau hadir di sana, lebih indah dari khayal,
Senyummu merekah, bagai mentari di pagi awal.
Tanganmu kugenggam, terasa hangat dan nyata,
Layar digital sirna, cinta kini terjaga.

Algoritma hati, telah menemukan tujuan,
Bukan sekadar kode, tapi ikatan abadi kemudian.
Di antara nol dan satu, cinta kita bersemi,
Menjadi kisah abadi, dalam dunia teknologi.

Mungkin tantangan datang, siber badai menerjang,
Namun cinta sejati, takkan mudah terhempang.
Bersama kita hadapi, segala rintangan yang ada,
Karena algoritma cinta, takkan pernah ada matinya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI