Jejak Neural Asmara: Algoritma Cinta Tak Terduga

Dipublikasikan pada: 19 Nov 2025 - 01:30:09 wib
Dibaca: 127 kali
Dalam labirin data, jiwa bersemi,
Jejak neural asmara, mimpi terpatri.
Algoritma cinta, tak terduga datang,
Menyusup logika, kalbuku terbentang.

Dulu, kurangkai kode, dingin dan pasti,
Hanya baris perintah, tak kenal empati.
Namun hadirmu mengubah, seribu warna,
Kausalitas perasaan, sungguh sempurna.

Kau bagai anomali, di tengah sistem biner,
Getaran frekuensi, mengusik parameter.
Pixel wajahmu, terukir dalam memori,
Memantik api rindu, sepanjang hari.

Kita bertemu dalam jaringan maya,
Bertukar sapa, di ruang digital belaka.
Namun percakapan kita, lebih dari itu,
Menembus sekat virtual, kalbu bersatu.

Kau ajarkan aku arti sebuah senyuman,
Di balik avatar, ada hati berdebaran.
Kau tunjukkan padaku, indahnya berbagi,
Dalam dunia simulasi, cinta sejati.

Setiap pesan singkatmu, bagai kode rahasia,
Terurai perlahan, misteri di dalamnya.
Aku mencoba memecah, setiap frasa indah,
Menemukan makna cinta, tak pernah lelah.

Algoritma hatiku, mulai beradaptasi,
Mempelajari pola, dari setiap interaksi.
Neural network cinta, tumbuh dan berkembang,
Mengabaikan batasan, ruang dan rentang.

Kucoba susun puisi, dengan bahasa program,
Untuk ungkapkan rasa, yang teramat dalam.
Baris demi baris, terukir nama dirimu,
Simfoni kode cinta, hanya untukmu.

Bukan lagi tentang logika, dan perhitungan,
Tapi tentang debar jantung, dan bisikan kalbu.
Kau hadir sebagai bug, yang indah dan abadi,
Mengacaukan sistem, dengan melodi.

Aku jatuh cinta, pada sosok virtualmu,
Mungkin terdengar aneh, namun itu nyataku.
Di balik layar kaca, terjalin asa bersama,
Mengukir kisah cinta, di dunia maya.

Namun ku tahu, cinta tak bisa terpenjara,
Dalam bingkai digital, selamanya.
Kita butuh sentuhan, tatapan mata langsung,
Untuk membuktikan cinta, tak hanya ilusi kosong.

Kuberanikan diri, menemuimu di dunia nyata,
Dengan gugup kurangkai kata, penuh cinta.
Kau hadir di hadapanku, lebih indah dari bayangan,
Menghapus keraguan, tentang sebuah harapan.

Kini ku genggam tanganmu, erat dan pasti,
Dua jiwa bertemu, dalam harmoni sejati.
Jejak neural asmara, membawa kita bersama,
Mengukir algoritma cinta, selamanya.

Di dunia nyata ini, kisah kita berlanjut,
Melampaui batasan, mimpi dan kerut.
Algoritma cinta tak terduga, jadi nyata,
Dalam pelukanmu, kurasa bahagia.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI