01001000 01100001 01110100 01101001 dipindai, telanjang di layar kaca,
Serangkaian kode, getar-getar di jiwa,
Mencari sinyal, frekuensi yang sama,
Dalam algoritma cinta, di dunia maya.
Jantung berdebar, irama digital tercipta,
Setiap bit data, adalah rasa yang terucap.
Bukan lagi puisi tinta, bukan senandung lara,
Melainkan barisan logika, yang menusuk sukma.
Dulu, surat cinta beraroma melati,
Kini, notifikasi hadir tanpa permisi.
Dulu, tatapan mata adalah janji suci,
Kini, emoji senyum, pengganti esensi.
Namun, rindu tetaplah rindu, entah di masa mana,
Getarannya universal, melampaui segala.
Meski terbungkus silikon, dan layar sentuh semata,
Hati tetap mencari, cinta yang nyata.
01101100 01101001 01101100 01101001 01110100, kilau pixel memancar asa,
Menyiratkan harapan, dalam setiap pesan yang tiba.
Profilmu terpampang, indah bagai nirwana,
Kehidupan terkurasi, sempurna tanpa cela.
Aku terpikat, oleh ilusi yang kau cipta,
Merajut mimpi, dalam jaringan data.
Berharap, di balik filter dan polesan maya,
Ada kebenaran hati, yang tak ternoda.
Cinta diunggah, perlahan dan hati-hati,
Setiap kata, dipertimbangkan berkali-kali.
Takut salah tafsir, takut kau menjauhi,
Dalam dunia digital, keintiman terasa sunyi.
Dulu, sentuhan tangan adalah penawar duka,
Kini, deretan kode adalah penggantinya.
Dulu, bisikan lembut di telinga, terasa mesra,
Kini, pesan suara, yang memecah kesunyian kota.
Tapi, adakah bedanya, antara dulu dan kini?
Ketika hati mencari, jawaban yang pasti.
Ketika raga merindu, belaian yang sejati,
Terlepas dari medium, cinta tetaplah abadi.
01010011 01100001 01110001 01110100 01110101, sebuah jawaban akhirnya datang juga,
Penuh dengan kode, yang sulit kubaca.
Apakah ini penolakan, ataukah justru pertanda?
Bahwa cinta digital, bisa menjadi nyata.
Aku dekripsi hatimu, perlahan dan sabar,
Menemukan celah, di antara pagar-pagar.
Ternyata, di balik layar, kau pun gemetar,
Mencari koneksi, yang tak sekadar fana.
Kita bertemu, di dunia nyata akhirnya,
Melepas topeng digital, tanpa pura-pura.
Ternyata, hatimu lebih indah dari yang kukira,
Dan cintamu, lebih nyata dari semua data.
Mungkin, teknologi hanyalah perantara,
Untuk menemukan cinta, yang telah lama dicari.
Mungkin, rayuan biner adalah cara,
Untuk membuka hati, dan menggapai mimpi.
Dan kini, ku genggam tanganmu erat,
Melupakan sejenak dunia maya yang hebat.
Karena cinta sejati, tak perlu diperdebat,
Cukup dirasakan, dengan segenap tekad.