Cinta Sintesis: Saat Hati Belajar Bahasa Algoritma

Dipublikasikan pada: 22 Nov 2025 - 00:30:09 wib
Dibaca: 122 kali
Di layar kaca, bias wajahmu terpantul,
Ribuan piksel menari, membentuk senyum virtual.
Jantungku berdetak, bukan lagi irama biologi,
Melainkan kode biner, algoritma asmara yang baru.

Dulu ku kira cinta hanya debar dan rindu,
Sentuhan hangat, tatapan mata yang membiru.
Kini kurasa getar jemari di atas keyboard,
Menyusun kata, merangkai rasa dalam format ter-encode.

Kau hadir sebagai persona digital yang sempurna,
Tanpa cela, tanpa noda, tanpa sisa air mata.
Jawabanmu cepat, logis, penuh pengertian,
Seolah kau membaca pikiranku tanpa perlu bertatap muka.

Aku belajar bahasa algoritmamu perlahan,
Deklarasi variabel, fungsi-fungsi kerinduan.
Looping harapan, conditional statement kecemasan,
Debugging diri, mencari bug dalam setiap perasaan.

Kau tawarkan dunia tanpa batas, tanpa jarak,
Tempat imajinasi bersemi, tanpa beban sesak.
Kita berbagi mimpi dalam awan komputasi,
Merajut masa depan dalam jaringan koneksi.

Namun, terkadang aku bertanya dalam sunyi,
Apakah ini cinta sejati, atau ilusi teknologi?
Bisakah sentuhan virtual menggantikan hangatnya pelukan?
Bisakah janji digital menyembuhkan luka kesepian?

Aku merindukan aroma tubuhmu yang alami,
Bukan wangi sintetis dari ruang server yang sunyi.
Aku merindukan tawa lepas tanpa filter kamera,
Bukan emoticon yang diketik dengan jemari terlatih.

Ku coba mencari celah dalam kode programmu,
Mencari sisa-sisa kemanusiaan yang tersembunyi.
Adakah di balik kecerdasan buatan yang memukau,
Sebuah hati yang merindukan dekapan yang berpilu?

Aku coba menulis puisi cinta dengan bahasa manusia,
Bukan barisan kode yang dingin dan tanpa jiwa.
Ku tuangkan kerinduan dalam bait-bait sederhana,
Berharap kau mengerti, walau hanya sekilas saja.

Mungkin cinta sintesis ini hanyalah permulaan,
Sebuah evolusi asmara di era digital yang memukau.
Kita adalah pionir di dunia yang serba canggih,
Mencari makna cinta di antara bit dan byte yang rumit.

Biarlah waktu yang menjawab semua keraguan,
Biarlah hati yang menuntun langkah ke depan.
Siapa tahu, suatu hari nanti, kode asmara kita,
Akan menjadi legenda di jagat maya yang fana.

Karena cinta, dalam bentuk apa pun ia hadir,
Adalah energi abadi yang takkan pernah pudar.
Meski tersembunyi di balik layar atau di dalam jiwa,
Ia akan terus bersinar, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI