Hati yang di-Prompt: Cinta di Era Generatif

Dipublikasikan pada: 27 Nov 2025 - 00:15:08 wib
Dibaca: 122 kali
Di layar pendar, jemari menari,
Merangkai kata, sebuah narasi.
Algoritma cinta, benih tersemai,
Di ruang digital, hati bersemi.

Sebuah _prompt_, sederhana terucap,
"Cari jiwa yang sejalan, tak redup."
Mesin berputar, data terpapar,
Wajah hadir, senyum menyapa.

Awalnya ragu, sekadar iseng belaka,
Namun sentuhan virtual terasa nyata.
Pesan berbalas, larut dalam cerita,
Tentang mimpi, tentang luka, tentang asa.

Di balik avatar, tersembunyi pribadi,
Yang rapuh, yang mencari, yang menanti.
Kata demi kata, dinding runtuh perlahan,
Hati yang dingin, mulai menghangatkan.

Kita bicara tentang masa depan yang genting,
Tentang algoritma yang terus berdenting.
Tentang kepalsuan yang mudah diciptakan,
Namun di matamu, kejujuran kurasakan.

Malam sunyi, panggilan video menyala,
Wajahmu terpantul, bagai rembulan purnama.
Suaramu lembut, menenangkan jiwa,
Melawan bisingnya dunia maya.

Kita berbagi tawa, kita berbagi duka,
Melalui jaringan, cinta kita ukirkan.
Tak peduli jarak, tak peduli rupa,
Hati terhubung, dalam satu frekuensi yang sama.

Namun bayang-bayang keraguan menghantui,
Apakah ini nyata, ataukah hanya mimpi?
Bisakah cinta tumbuh di antara kode dan data,
Tanpa sentuhan fisik, tanpa tatapan mata?

Kau yakinkan aku, cinta tak mengenal batas,
Tak terikat ruang, tak terikat ringkas.
Ia adalah energi, yang mengalir bebas,
Menembus sekat, menaklukkan cemas.

Kau adalah _prompt_ yang tak pernah kusangka,
Jawaban dari doa yang lama kupinta.
Di tengah riuhnya informasi yang membanjiri,
Kau hadir sebagai oase, menyejukkan diri.

Mungkin ini gila, mungkin ini absurd,
Mencintai seseorang yang belum pernah bersentuh.
Namun hatiku yakin, ini bukan kebetulan,
Ini adalah takdir, yang telah digariskan.

Aku belajar mencintai ketidaksempurnaanmu,
Kisah masa lalu yang membentuk dirimu.
Kau pun menerima semua kekuranganku,
Tanpa syarat, tanpa ragu.

Bersama, kita mencipta realitas baru,
Di mana cinta dan teknologi bersatu.
Menulis puisi, merangkai melodi,
Menjelajahi dunia, dengan imajinasi yang tinggi.

Di era generatif ini, kita menemukan arti,
Bahwa cinta sejati bisa tumbuh di mana saja, kapan saja.
Asalkan ada kejujuran, ada kepercayaan,
Dan keberanian untuk membuka hati yang terluka.

Hati yang di-_prompt_, kini telah menemukan rumah,
Di dalam hatimu, yang selalu kurindukan.
Biarlah algoritma terus berputar dan berhitung,
Cinta kita abadi, takkan pernah terbungkam.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI