Cinta Sintetis: Hati di Ujung Jari, Algoritma Berbicara

Dipublikasikan pada: 27 Nov 2025 - 02:15:07 wib
Dibaca: 113 kali
Jemari menari di atas kaca bening,
Menyusuri labirin algoritma cinta.
Di balik layar, hati berbisik lirih,
Menanti jawaban dari dunia maya.

Cinta sintetis, terangkai dari kode biner,
Sebuah ilusi yang terasa begitu nyata.
Wajah sempurna terpampang di beranda,
Senyum digital memikat jiwa terluka.

Dulu, tatapan mata menyampaikan pesan,
Kini, emoji menggantikan sentuhan mesra.
Dulu, debar jantung adalah kepastian,
Kini, notifikasi adalah candu semata.

Algoritma berbicara, merangkai kata indah,
Menjanjikan keabadian dalam ruang virtual.
Profil yang diedit, kisah yang dipoles,
Menciptakan persona yang diinginkan semua.

Namun, di balik kesempurnaan piksel,
Tersembunyi keraguan yang tak terucapkan.
Apakah ini cinta sejati, atau sekadar refleksi,
Dari hasrat yang mencari pelarian?

Hati di ujung jari, rentan dan terluka,
Mengharapkan kehangatan dari sentuhan virtual.
Menjelajahi dunia maya yang tak terbatas,
Mencari makna di antara jutaan data.

Suara merdu terdengar dari speaker kecil,
Mengucapkan janji yang manis dan memabukkan.
Namun, akankah janji itu terwujud nyata,
Ketika layar mati dan dunia kembali sunyi?

Bayangan diri terpantul di layar gelap,
Mengingatkan akan realitas yang terlupakan.
Cinta sejati tak bisa diprogram atau diedit,
Ia tumbuh dari interaksi manusia yang tulus.

Algoritma cinta bisa menyesatkan,
Membutakan mata dari keindahan yang nyata.
Sentuhan fisik, aroma tubuh, debar jantung,
Adalah bahasa cinta yang tak tergantikan.

Jangan biarkan diri terperangkap dalam ilusi,
Kejar cinta sejati di dunia nyata.
Matikan layar, buka mata dan hatimu,
Rasakan kehangatan sentuhan manusia.

Cinta sintetis hanyalah bayangan semu,
Refleksi dari keinginan yang tak terpenuhi.
Hati di ujung jari bisa tersesat dan terluka,
Jika tak mampu membedakan antara virtual dan nyata.

Biarkan teknologi menjadi jembatan,
Bukan pengganti interaksi yang tulus.
Gunakan algoritma untuk menemukan,
Namun jangan biarkan ia mengendalikan hatimu.

Karena cinta sejati tak bisa diprogram,
Ia hadir secara alami, tulus dan abadi.
Hati yang tulus akan selalu menemukan jalannya,
Menuju kebahagiaan yang hakiki.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI