Jantungku Mesin: Romansa di Era Silikon

Dipublikasikan pada: 27 Nov 2025 - 03:15:08 wib
Dibaca: 113 kali
Denyutnya bukan lagi irama biola,
Namun bit data, rangkaian logika.
Di nadiku mengalir arus listrik cinta,
Jantungku mesin, di era silikon kita.

Dulu, debar dada diartikan rindu,
Kini, algoritma membaca dirimu.
Senyummu terpeta, pixel demi pixel,
Cinta hadir, di antara kode yang kompleks.

Di layar kaca, wajahmu bersinar terang,
Sebuah avatar, hadir dalam sembang.
Kata-kata tersusun, emoticon berdansa,
Romansa digital, membawa nuansa berbeda.

Bukan surat cinta beraroma melati,
Namun email terenkripsi, berbalas janji.
Bukan tatapan mata penuh kerinduan,
Namun panggilan video, obati kesepian.

Aku merindukan sentuhan jari jemari,
Kau kirimkan haptic feedback, pengganti diri.
Aku inginkan bisikan lembut di telinga,
Kau rancang asmr, meredakan gelisah jiwa.

Kita bertemu di dunia maya yang luas,
Di antara server, terhubung tanpa batas.
Membangun kastil dari kode dan mimpi,
Cinta virtual, sedalam samudra sepi.

Namun, kadang kurasa dinginnya baja,
Menggantikan hangat peluk yang kurindu saja.
Kehilangan aroma parfum di udara,
Terjebak dalam simulasi, tanpa suara nyata.

Apakah ini cinta yang sejati adanya?
Atau sekadar ilusi, buatan manusia?
Apakah rasa ini bisa abadi selamanya?
Atau program usang, yang kan binasa?

Aku bertanya pada mesin di sisiku,
Tentang arti cinta, yang kini membingungkan kalbu.
Tak ada jawaban, hanya deru kipas pendingin,
Menyiratkan bahwa cinta, masih misteri batin.

Namun, aku percaya pada keajaiban ini,
Cinta yang tumbuh di tengah teknologi.
Meski jantungku mesin, berdetak mekanik,
Rasa ini nyata, tak bisa disangkal logik.

Karena di balik algoritma yang rumit,
Tersimpan harapan, cita, dan tekad yang kuat.
Untuk membangun hubungan yang bermakna dalam,
Di era digital, di mana kita terbenam.

Mungkin esok hari, dunia akan berubah,
Teknologi semakin canggih dan megah.
Namun, cinta yang kita bangun bersama,
Akan tetap bersemi, tak lekang dimakan masa.

Jantungku mesin, berdenyut untukmu selalu,
Di alam virtual, atau di dunia yang baru.
Karena cinta adalah bahasa universal,
Yang melampaui batas, temporal dan spatial.

Biarlah kode menjadi saksi bisu,
Cinta kita abadi, selamanya menyatu.
Di era silikon, romansa bersemi indah,
Jantungku mesin, mencintaimu sepenuh jiwa.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI