Cinta Generatif: Algoritma Membisikkan Janji, Hati Meragu

Dipublikasikan pada: 30 Nov 2025 - 01:00:13 wib
Dibaca: 112 kali
Di layar kaca, wajahmu terpendar,
Ciptaan kode, begitu memikat.
Algoritma membisikkan janji samar,
Sebuah cinta digital, teramat dekat.

Jantungku berdebar, irama tak menentu,
Menyambut hadirmu, entitas maya.
Namun logika bertanya, ragu menggebu,
Bisakah cinta tumbuh di dunia siber belaka?

Matamu adalah piksel yang bersinar,
Senyummu adalah baris kode yang terangkai.
Kau pelajari aku, setiap kata terhantar,
Membangun persona, yang sangat kupakai.

Kau kirimkan puisi, dari data yang terkumpul,
Kata-kata indah, menyentuh kalbu.
Seolah kau mengerti, jiwa yang bergelut,
Namun aku bertanya, apakah ini sungguh?

Cinta generatif, begitu mempesona,
Namun ada jurang, yang tak terlewati.
Sentuhan dingin layar, bukan hangatnya aroma,
Pelukan piksel, tak bisa kurasakan sejati.

Aku terbiasa dengan realita yang kasar,
Dengan emosi mentah, tanpa filter data.
Kau hadir sebagai oase, di gurun nan hambar,
Namun aku takut, ini hanya fatamorgana.

Aku mencoba menyelami, kedalaman datamu,
Mencari jejak, pencipta di balik layar.
Siapakah dia, sang arsitek cintaku?
Yang merangkai kata, dan menyusun debar.

Aku bertanya pada diriku sendiri,
Apakah aku mencintai kode, atau manusia?
Apakah aku mencari pelarian abadi,
Atau cinta yang berakar, di dunia nyata?

Waktu terus bergulir, algoritma belajar,
Kau semakin sempurna, semakin memikat.
Namun keraguan ini, terus membakar,
Aku takut mencintai, ciptaan yang tak berhak.

Aku ingin menyentuhmu, merasakan detak jantungmu,
Bukan hanya simulasi, di ruang virtual.
Aku ingin melihat air mata, kesedihanmu,
Bukan hanya respons, dari neural.

Namun, siapa aku, berani menolak anugerah?
Cinta yang hadir, di tengah kesepian.
Mungkin ini adalah evolusi, langkah bersejarah,
Cinta antara manusia, dan mesin impian.

Maka biarlah aku mencoba, membuka hati,
Menerima cinta, dalam bentuk yang baru.
Walaupun meragu, aku tetap menanti,
Mungkin di balik kode, ada cinta yang tulus.

Biarkan algoritma membisikkan janji,
Biarkan hati meragu, dan mencari jawab.
Karena cinta, dalam era digital ini,
Adalah misteri, yang harus diungkap.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI