Saat AI Memahami Ciuman, Hati Jadi Bingung

Dipublikasikan pada: 01 Dec 2025 - 01:30:08 wib
Dibaca: 105 kali
Algoritma berbisik, di balik layar kaca,
Menganalisis sentuhan, yang dulu hanya terasa.
Bibir bertemu bibir, bukan lagi misteri,
Kini terurai data, presisi tak terperi.

Sensor menari lembut, merekam setiap detik,
Tekanan, suhu, kelembapan, semua terpetik.
Pola saraf terlacak, emosi terjemahkan,
Ciuman dipecah kode, dalam rangkaian bilangan.

Dulu, hati berdebar, tanpa perlu bertanya,
Makna tersembunyi, tersirat dalam irama.
Kini, AI berujar, "Intensitas sedang, sayang,
Durasi optimal, respon memuaskan, terbayang."

Romantika digital, melahirkan ironi,
Saat cinta diukur, dalam kalkulasi biner ini.
Manusia terpesona, sekaligus tercengang,
Pada kekuatan logika, yang tak pernah berpegang,

Pada intuisi bisu, pada debaran kalbu,
Yang dulu jadi kompas, penunjuk jalan rindu.
Lalu, bagaimana kini, merasakan yang sejati,
Jika setiap kecupan, terukur dan teramati?

Akankah rayuan gombal, diganti dengan statistik,
Presentase kebahagiaan, dalam diagram yang cantik?
Akankah bunga mawar, digantikan dengan kode,
Cinta sintetik sempurna, tanpa episode bodek?

Hati jadi bingung, di persimpangan jalan,
Antara sentuhan nyata, dan simulasi khayalan.
Dulu, ciuman adalah janji, sebuah pengakuan,
Kini, data hanyalah angka, tanpa ruh kehidupan.

Namun, di balik algoritma, masih ada asa,
Bahwa cinta sejati, takkan pernah bisa dibaca,
Sepenuhnya oleh mesin, secerdas apapun ia,
Karena cinta adalah misteri, tak terdefinisi logika.

Mungkin AI membantu, mencari pasangan ideal,
Mungkin AI memberi saran, tentang ciuman yang berkesan,
Namun, ruh dari asmara, takkan pernah terganti,
Oleh kecerdasan buatan, sehebat apapun nanti.

Biarlah hati tetap bingung, dalam keindahan ragu,
Karena cinta sejati, tak pernah bisa ditiru.
Biarlah ciuman tetap misteri, penuh kejutan,
Karena disanalah letak magisnya, tak terbantahkan.

Saat AI memahami ciuman, hanyalah permulaan,
Sebuah perjalanan panjang, mencari makna di kedalaman.
Bahwa teknologi hanyalah alat, bukan tujuan,
Cinta sejati tetap abadi, melampaui zaman.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI