Cinta Sintetis: Algoritma Mencari Jatuh Hati Sejati

Dipublikasikan pada: 05 Dec 2025 - 02:00:09 wib
Dibaca: 101 kali
Di ruang maya, jiwa-jiwa berlayar,
Mencari dermaga di samudra digital.
Algoritma cinta, nahkoda setia,
Menuntun hati, yang merindu asa.

Data diri terukir, jejak virtual terbentang,
Preferensi terangkum, dalam kode yang riang.
Kriteria ideal, terpatri dalam baris,
Menciptakan bayangan, cinta yang manis.

Jari menari di layar kaca,
Profil berkelebat, bagai bintang jatuh ke pangkuan.
Swipe ke kanan, harapan membara,
Swipe ke kiri, impian terluka.

Kecerdasan buatan, merajut benang takdir,
Menganalisa senyum, menafsirkan hadir.
Mencari kesamaan, dalam lautan perbedaan,
Menciptakan koneksi, di dunia maya nan fana.

Kata-kata terucap, lewat pesan singkat,
Emotikon berdansa, menyampaikan isyarat.
Cinta sintesis, tumbuh perlahan,
Di antara piksel, dan cahaya rembulan.

Namun, di balik kode, tersembunyi keraguan,
Apakah ini cinta, ataukah ilusi belaka?
Sentuhan dingin layar, menggantikan hangatnya pelukan,
Suara sintesis, menggema tanpa kehadiran.

Aku bertanya pada algoritma,
"Bisakah kau ciptakan, cinta yang sesungguhnya?"
Ia menjawab dengan dingin, tanpa emosi,
"Aku hanya alat, untuk mencari potensi."

Potensi cinta, kata yang membingungkan,
Apakah cinta bisa diukur, dengan rumus dan hitungan?
Atau kah ia hadir, tanpa logika yang pasti,
Seperti kilat di malam gelap, menerangi hati?

Aku beranikan diri, untuk keluar dari lingkaran maya,
Mencari cinta, di dunia nyata.
Meninggalkan profil, dan swipe yang sia-sia,
Menatap mata, yang berbicara tanpa kata.

Di sebuah kedai kopi, aroma membangkitkan kenangan,
Aku bertemu pandang, dengan seorang perempuan.
Tidak ada algoritma, yang mempertemukan kami,
Hanya kebetulan, dan senyum yang alami.

Kami berbincang, tentang buku dan mimpi,
Tentang masa lalu, dan harapan di hari esok.
Tidak ada data diri, yang membatasi percakapan,
Hanya kejujuran, dan ketertarikan yang mendalam.

Aku merasakan debaran, yang tak pernah kurasakan,
Di antara kode dan algoritma yang membosankan.
Cinta yang sejati, hadir tanpa perhitungan,
Ia tumbuh dari hati, bukan dari program komputer.

Mungkin algoritma bisa membantu mencari,
Namun, cinta yang sesungguhnya, harus kita temui sendiri.
Di luar sana, di dunia nyata yang penuh warna,
Cinta sejati menunggu, dengan senyuman yang membara.

Kini aku mengerti, cinta bukanlah rumus pasti,
Ia adalah misteri, yang harus kita jalani.
Biarkan algoritma, tetaplah menjadi alat,
Namun, biarkan hati, yang memilih dengan tepat.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI