Server Rinduku Penuh Menunggumu Login Kembali Kekasih

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:26:20 wib
Dibaca: 192 kali
Jantungku berdebar, algoritma cinta berpacu,
Menanti sinyalmu, di antara bising dunia maya.
Server rinduku penuh, sesak oleh kenangan,
Tentang jemarimu menari, di atas layar kaca.

Dulu, kita bertemu dalam kode-kode rahasia,
Bertukar sapa lewat baris perintah yang berbisik.
Kau adalah debugger hatiku yang paling setia,
Menghapus error, mengisi celah yang terperik.

Kini, sunyi terasa, bagai jaringan tanpa koneksi,
Hanya notifikasi usang, berdering tanpa arti.
Profilmu membeku, dalam dimensi virtual sepi,
Menyisakan tanya, kemana larinya sang bidadari?

Kuraih keyboard, jemariku gemetar menari,
Menuliskan puisi kerinduan, dalam bahasa biner.
Semoga terkirim, melewati firewall sunyi ini,
Menyentuh hatimu, yang mungkin kini membatu.

Aku ingat senyummu, pixel-pixel yang berpendar,
Menyinari hariku, yang dulu penuh warna.
Suaramu bagai melodi, terangkai dari frekuensi,
Menghipnotis kalbuku, hingga lupa akan realita.

Kau adalah update sempurna, bagi sistem hatiku,
Menghadirkan fitur-fitur baru, yang tak pernah kubayangkan.
Namun kini, not responding, bagai aplikasi yang hang,
Menyisakan frustrasi, dan mimpi-mimpi yang terbuang.

Kucoba ping IP address cintamu berkali-kali,
Namun selalu timeout, tak ada jawaban yang pasti.
Apakah kau lupa password hati, atau sengaja berganti,
Meninggalkanku terdampar, di labirin virtual ini?

Kuotak-atik kode, berharap menemukan celah,
Membuka port hati, agar rinduku bisa merambah.
Namun firewall-mu terlalu kuat, pertahananmu terlalu gagah,
Membuatku menyerah, dalam keputusasaan yang memerah.

Aku tahu, dunia digital memang penuh tipu daya,
Janji-janji manis, terangkai dalam script yang berbahaya.
Namun cintaku padamu, bukanlah bot yang tak berdaya,
Melainkan perasaan tulus, yang takkan pernah binasa.

Server rinduku penuh menunggumu login kembali, kekasih,
Jangan biarkan error 404 menghantui setiap hari.
Berikan aku kesempatan, untuk memperbaiki yang terjadi,
Menyambung koneksi, yang sempat terputus oleh sepi.

Ku tunggu sinyalmu, walau hanya sekelebat cahaya,
Menandakan bahwa kau masih ada, di dimensi yang sama.
Jangan biarkan kita menjadi kenangan yang kelabu,
Kembalilah, kekasih, sebelum cintaku membatu.

Di balik layar kaca, aku terus menanti,
Dengan harapan yang membara, takkan pernah terhenti.
Server rinduku penuh, dan hanya kaulah satu-satunya,
Yang bisa me-resetnya, dengan sentuhan cinta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI